Sesuai kebijakan yang berlaku di Kota Bekasi, Yapidh sejak 26 Juli 2021 mulai menjalakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas. Pada tahap awal program ini hanya diberlakukan bagi siswa yang tinggal di asrama (Boarding), baik di Yapidh 1 maupun Yapidh 3.
Upaya ini sengaja diterapkan karena siswa Boarding, dianggap lebih seteril dan lebih mudah diisolasi. Selain itu, kapasitas kamar pun dibatasi hanya 50% dari populasi yang ada, artinya jika biasanya satu kamar diisi 20 siswa, maka untuk PTM Terbatas satu kamar hanya diisi 8 sampai 10 santri.
Prokes pun dilakukan secara ketat, semua santri yang sudah menyatakan bersedia tinggal di asrama harus dibekali surat pernyataan orang tua serta membawa hasil swab atau PCR yang menunjukkan mereka terbebas dari virus corona. Setelah mereka tinggal di asrama, maka mereka tidak lagi diperkenankan ditemui orang tuanya untuk jangka waktu yang sudah ditentukan. Dalam proses pembelajaran bagi santri dilakuka
n secara tatap muka dan juga secara online, mengingat sebagian santri lainnya m
asih tinggal bersama orang tua masing-masing.
Perkembangna selanjutnya, Yapidh memperluas PTM Terbatas untuk siswa Fullday, baik tingkat TKIT, SDIT, SMPIT, dan SMAIT sejak 1 Sepetember 2021. Pengaturan dan penerapan prokes pun semakin diperketat, baik dalam pengaturan jadwal kedatangan, jadwal pelajaran, dan sistem bergilr bagi siswa boarding dan fullday, serta adanya pengaturan siswa masuk kelas sesuai kebijakan pemerintah, yakni hanya 50% dari jumlah siswa perkelasnya. Tentu, semua protokol diberlakukan seperti pengukuran suhu tubuh, kewajiban bermasker, dan juga kewajiban mencuci tangan sebelum memasuki ruang kelas.
Sementara itu, Yapidh pun tetap memfasilitasi semua siswa di semua jenjang yang masih melaksanakan pembelajaran online. Semoga pandemi ini segera berakhir, dan KBM serta aktivitas lainnya bisa berjalan normal kembali.