YAYASAN PERGURUAN ISLAM DARUL HIKMAH (YAPIDH)

VISI

Mencetak Generasi Faqih dan Qurani

MISI

a. Melahirkan generasi yang memiliki aqidah yang kuat, pemahaman Islam yang benar dan berakhlaq Mulia.
b. Membangun generasi Qur’ani yang tartil dalam membacanya, benar dalam mentadaburinya, baik dalam menjaga hafalan dan semangat dalam mengamalkannya.
c. Mewujudkan generasi yang cerdas da kreatif, tangguh dan mandiri, peduli dan bertanggung jawab melalui proses pendidikan yang terpadu, seimbang dan berkelanjuatan.

Sejarah Singkat

Yayasan Perguruan Islam Darul Hikmah (Yapidh) berdiri sejak tahun 1983. Pada tahap awal yayasan ini mengelola pendidikan mulai jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA). Ketiga jenjang ini menggunakan kurikulum yang mengacu pada Departemen Agama.

Pada tahun pelajaran 1996/1997, Yapidh menyempurnakan kurikulum dengan memadukan kurikulum Syar’i (Agama) dan Kurikulum Pendidikan Nasional. Perubahan tersebut berdampak pada beberapa kebijakan, di antaranya mengubah MI menjadi SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu), MTs menjadi SMPIT (Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu), dan MA menjadi Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu), serta membuka program TKIT (Taman Kanak-kanak Islam Terpadu)

Keterpaduan tersebut tampak pada porsi mata pelajaran yang berbeda dengan sekolah – sekolah lain, karena ada tambahan beberapa pelajaran agama yang diberikan secara formal, seperti Tafsir Alquran, Hadits, Fiqh, Bahasa Arab, Siroh, Nahwu-Sharaf, Balaghah, dll. Selain itu masih ada tambahan program pelajaran malam (kepesantrenan). Dengan bertambahnya porsi mata pelajaran agama tersebut bukan berarti mengurangi porsi mata pelajaran umum. Mata pelajaran umum masih diberikan 100% sesuai dengan kebijakan Diknas.

Selain itu semua siswa Yapidh dari tingkat TK sampai SMA diharuskan menghafal Alquran. Khusus untuk tingkat SMP dan SMA mereka diharuskan menghafal 1,5 juz setiap tahun, dengan target ketika lulus minimal 4,5 juz. Target tersebut ternyata banyak dilampaui para siswa/santri. Hal ini terbukti dengan lahirnya hafidz/hafidzah yang telah menghafal 30 juz.

Di tengah-tengah kesibukannya mengikuti program di kelas secara formal dan program kepesantrenan, para siswa/santri Yapidh masih sempat mengikuti program tambahan seperti program ekstrakurikuler yang dapat diikuti sesuai dengan minat dan bakat masing-masing. Tak kalah penting program ini pun telah melahirkan siswa berprestasi sesuai dengan bidangnya, seperti juara lomba tahfidzul quran, juara pidato, juara lomba bola basket, juara badminton, dll.

Dalam hal prestasi akademik siswa/santri Yapidh pun tidak kalah dengan lembaga lain, hal ini terbukti dengan munculnya siswa unggulan seperti juara Nasional Try Out tingkat SD, Hasil UN SMP yang menduduki peringkat IX dari 214 SMP Negeri/Swasta se-Kota Bekasi, dan hasil UN SMA dengan kualifikasi A pada perolehan nilai rata-rata pelajaran yang du-UN-kan. Sedangkan sebaran alumni SMA tercatat melanjutkan ke UI, Universitas Andalas, UNJ, UIN, Al Azhar – UIN, Al Azhar Mesir, LIPIA, dll.

Mengingat padatnya mata pelajaran yang berlaku di Yapidh, maka berdampak pula pada kebijakan lain, di antaranya:

  • Semua siswa/santri, baik SMPIT dan SMAIT diharuskan tinggal di asrama;
  • Adanya pemisahan ruang kelas bagi siswa ikhwan dan akhwat;
  • Adanya pemisahan sarana dan fasilitas belajar seperti: asrama, sarana ibadah, sarana olahraga, sarana praktikum, dll.

Seiring perjalanan waktu, Yapidh terus berbenah baik dalam penyempurnaan Kurikulum, pembinaan dan pengembangan SDM, maupun dalam melengkapi sarana/prasarana yang dibutuhkan. Dalam hal SDM, kini yapidh memberdayakan 172 orang guru/karyawan yang umumnya lulusan S1, S2, dan S3 dari Perguruan Tinggi Negeri/Swasta yang ada di dalam maupun luar negeri.

Sementara itu, untuk memperlancar program yang ada, Yapidh membentuk beberapa Lembaga Pendudkung yang dipimpin oleh seorang Koordinator, diantaranya: Koordinator Kepegawaian, Koordinator Pendidikan, Koordinator Rumah Tangga Pesantren, Koordinator Sarana, Koordinator Dakwah dan Sosial (meliputi Lembaga Amil Zakat, Lembaga Dakwah, dan DKM), serta Koordinator Kepesantrenan. Dan mulai tahun Pelajaran 2003-2004, Yapidh membuka jenjang Sekolah Tinggi Ushuluddin (STIU)
Sedangkan dalam hal fasilitas/sarana, yapidh telah memiliki:

  • Gedung dan lokal kelas mandiri untuk masing-masing jenjang, seperti gedung TK, gedung SD, gedung SMP, dan gedung SMA, Gedung STIU;
  • Sarana Ibadah berupa 1 buah Mesjid dan 1 Mushalla;
  • Dua buah Asrama (putera dan puteri);
  • Lab Bahasa;
  • Lab Komputer Mandiri untuk setiap jenjang ;
  • Lab IPA;
  • Dua buah Lapangan Basket (putera dan puteri);
  • GOR Bulutangkis (4 lapangan)
  • Lapangan Futsal
  • Kolam Renang (2 buah)
  • Poliklinik (Umum dan Gigi)
Informasi PPDB