Alhamdulillah, pada Senin 5 Agustus 2024, Yapidh secara khusus mendapatkan undangan dari Bapak Anies Rasyid Baswedan. Untuk memenuhi undangan tersebut Yapidh menyertakan jajaran BPH termasuk Ketua dewan Pembina yapidh, yakni Drs. Heri Koswara, M.A. didampingi Sekretaris Yayasan (Maftuh Asmuni, Lc.), Bendahara Yayasan (Dra. Maryani Sidik, Pengawas Yayasan (Drs. Martan Yahya), koordinator bidang, dan sejumlah guru dan karyawan Yapidh. Selain untuk menjalin silaturahim, kunjungan tersebut sebagai rangkaian Milad ke-40 Yapidh.
Ada oleh-oleh yang sangat berharga yang diberikan oleh Mantan Menteri Pendidikan Nasional dan Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang sekaligus Calon Presiden pada Pemilu 2024 ini, yakni kiat-kiat agar Yapidh bisa terus eksis sebagai lembaga pendidikan yang mampu melayani masyarakat dan ikut andil mencerdaskan bangsa. Secara ringkas Pak Anis menyampaikan beberapa hal, yaitu:
1. Terimakasih Yapidh telah menjadi mitra pemerintah selama 40 tahun, dalam membangun sumber daya manusia. Melahirkan ribuan pelajar dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi 350 warga kota Bekasi.
2. Yapidh harus dianggap “baru” berusia 40 tahun, jangan puas dengan pencapaiannya. Masih ada 40 tahun kedepan, dan 40 tahun ke depan lainnya. Apa yang ingin Yapidh capai di masa yang akan datang harus dirancang, tidak hanya membiarkannya mengalir secara alamiah saja
3. Apa yang istimewa dari pemuda? Bukan soal usianya, tapi soal kebaruan yang selalu dibawanya. Menciptakan kebaruan dan mengimplementasikannya menghadirkan tantangan dan kejutan-kejutan yang memicu adrenalin dan energi yang sangat besar.
4. Sekolah konvensional mengumpulkan 3 abad dalam satu tempat : Siswa yang akan hidup di abad 21, Guru yang hidup di abad 20 dan bangunan (infrastruktur/konsep ruang belajar) tradisi abad 19. Guru harus belajar untuk bisa mengajar siswa yang akan hidup di abad 21, dan sekolah harus studibanding ke sekolah-sekolah yang sudah menyesuaikan infrastruktur (konsep ruang belajar) untuk mendidik siswa yang siap menyongsong abad 21. Turki dan India adalah dua negara yang bisa dijadikan rujukan karena memiliki kesamaan sosiokultural, standar nilai, serta ekonominya.
5. AI tidak dapat menggantikan peran Guru yang mampu bertransformasi dan beradaptasi dengan perkembangan manusia, tidak mekanik, dan repitisi belaka. Jika ia hanya mekanik dan repetisi, maka ia pantas digantikan oleh AI.
6. Mulailah memperhatikan pembangunan kualitas (soft resources) daripada kuantitas (hard resources). “Berikan aku 8 kuda liar, daripada 120 kuda yang penurut” Imaduddin Abdulrahim, tokoh mahasiswa Islam di Bandung tahun 60-70 (Bang Imad, ITB).
7. Menerima siswa dari berbagai kalangan dan kemampuan, tidak menyeleksinya adalah tantangan tersendiri yang merepresantasikan kemampuan guru dan sekolah dalam mendidik.
8. Para pendiri sekolah hendaknya menyekolahkan anaknya di sekolahnya sendiri, sebagai bukti keyakinannya akan kualitas sekolah yang dibangunnya. Ini akan membangun trust dari masyarakat sebagai pengguna jasa sekolah.
9. Sekolah Islam har
us mampu bertransformasi dan beradaptasi dengan berbagai perubahan dalam masyarakat, agar masyarakat percaya bahwa Islam mampu memberikan problem solving yang terus berkembang. Dahulu, problem hanya berkisar pada kemiskinan, dan kesehatan. Lalu kini berkembang dengan penyimpangan perilaku, seperti korupsi dan nepotisme, misalnya. Sekolah harus mampu mengasah kemampuan problem solving siswa pada permasalahan² yang berkembang tersebut. Didikan anak dengan banyaknya tantangan, problem, dan kepelikan akan menghasilkan manusia yang mampu mengatasi berbagai hambatan dan masalah, bahkan dari tempaan yang kuat itu akan lahir pemimpin-pemimpin dunia.
10. Selamat Milad ke-40, semoga ke depan Yapidh menjadi teladan bagi sekolah-sekolah yang ada di kota Bekasi di bawah kepemimpinan seorang walikota yang akan mengurusi seluruh sekolah-sekolah lain yang ada di Kota Bekasi.
Sebagai tokoh nasional yang sangat paham dengan dunia pendidikan tentu arahan beliau sangat berharga bagi kemajuan dan perkembangan Yapidh di masa yang akan datang.
Selain memberikan wejangan, Pak Anies juga menyempatkan diri untuk menandatangani Prasasti Pembangunan Masjid darul Hikma (Yapidh) Bekasi.