Pada Kamis, 17 Agustus 2023, Yapidh kembali menggelar Upacara Detik-detik Proklamasi yang dihadiri perwakilan siswa SDIT Yapidh, SMPIT Yapidh, dan SMAIT Yapidh didampingi pengurus yayasan, manajemen sekolah, dan perwakilan guru/karyawan SD, SMP, dan SMA. Upacara dipimpin langsung oleh Drs. H. Heri Koswara, M.A. selaku Ketua Dewan Pembina Yayasan.
Dalam kesempatan tersebut, pembina upacara memberikan arahan kepada seluruh peserta upacara, tentang pentingnya mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif. Sercara singkat beliau menyampaikan:
“Tujuh puluh delapan tahun Indonesia merdeka setidaknya dapat kita syukuri bahwa atas pengorbanan para pejuang bangs akita dapat memetic hasilnya. Kita dapat belajar, kita dapat menggapai cita-cita, dan kita dapat memanfaatkan kemerdekaan ini untuk meraih yang kita cita-citakan.
Selain itu, kita juga dapat bercermin bahwa ternyata sejak Indonesia merdeka, kita dianugrahi pemimpin yang dapat kita jadikan pelajaran. Sukarno-hata dan para pejuang proklamator, telah berhasil menanamkan pondasi bagi terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di masa orde baru, kita juga dapat merasakan kepemimpinan Presiden Suharto yang dengan terencana dan terstruktur membangun negeri ini dengan program Repelitanya (Rencana Pembangunan Lima Tahun), sekarang kita dapat merasakan hasilnya. Presiden Habibie telah mengajarkan kepada kita bahwa intelektualitas serta Ilmu pengetahuan yang dilandasi agama sangat penting dalam membentuk negara yang disegani bangsa lain. Presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur) telah membuka mat akita bahwa dari kalangan Kiai dan santri pun memiliki kesempatan untuk menjadi seorang presiden. Megawati sebagai seorang perempuan, ternyata memiliki kesempatan yang sama untuk menduduki jabatan orang nomor satu di negeri ini. Demikina pula, presiden Susilo Bambang Yudoyono, yang lahir dari masyarakat biasa juga pernah menjabat presiden Republik Indonesia. Kini, kita memiliki dipimpin oleh seorang presiden yang fokus pada pembangunan infrasetruktur, yakni presiden Joko Widodo.
Terlepas dari itu semua, tentu ada hal-hal yang bis akita koreksi. Namun, tidak menapikan peran mereka semua. Intinya, cia-cita setinggi apapun asal kita serius dalam menggapainya, insya Allah akan diberikan jalan kemudahan. Apalagi sebagai siswa, yang memiliki tugas utama belajar, maka belajarlah semaksimal mungkin, isilah kemerdekaan dengan hal-hal yang bermanfaat untuk masa depan kalian semua.”