Pendidikan (Agama) Sejak Dini
Setiap orang tua menginginkan anaknya menjadi anak yang saleh-saleha. Setiap orang tua juga menginginkan anaknya menjadi ladang pahala yang senantiasa terus mengalir sekalipun ia sudah meninggal dunia.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, atau doa anak yang shalih.” (HR. Muslim no. 1631).
Dengan demikian, keturunan atau anak yang saleh adalah harapan bagi setiap orang tua. Terutama ketika orang tua telah tiada, ia akan terus mendapatkan manfaat dari anaknya. Manfaatnya bukan hanya dari doa seperti tertera dalam hadits di atas. Manfaat yang orang tua perolah bisa pula dari amalan anak. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ مِنْ أَطْيَبِ مَا أَكَلَ الرَّجُلُ مِنْ كَسْبِهِ وَوَلَدُهُ مِنْ كَسْبِهِ
“Sesungguhnya yang paling baik dari makanan seseorang adalah hasil jerih payahnya sendiri. Dan anak merupakan hasil jerih payah orang tua.” (HR. Abu Daud no. 3528, An-Nasa’i dalam Al-Kubra 4: 4, 6043, Tirmidzi no. 1358, dan Ibnu Majah no. 2290. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Mendidik Anak adalah Tanggung Jawab Orang Tua
Allah memerintahkan pada kita untuk menjaga diri kita dan anak kita dari neraka sebagaimana disebutkan dalam ayat,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS. At-Tahrim: 6). Disebutkan dalam Tafsir Ibnu Katsir (7: 321), ‘Ali mengatakan bahwa yang dimaksud ayat ini adalah,
أَدِّبُوْهُمْ وَعَلِّمُوْهُمْ
“Ajarilah adab dan agama pada mereka.” Tentang shalat harus diperintahkan diajak dan diajarkan sejak dini. Dari Amr bin Syu’aib, dari bapaknya dari kakeknya radhiyallahu ‘anhu, beliau meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مُرُوا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِينَ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِى الْمَضَاجِعِ
“Perintahkan anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berumur 7 tahun. Pukul mereka jika tidak mengerjakannya ketika mereka berumur 10 tahun. Pisahkanlah tempat-tempat tidur mereka.” (HR. Abu Daud no. 495. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Pendidikan untuk anak-anak tidak hanya berkaitan dengan akidah dan ibadah, bahkan adab makan pun diperintahkan untuk diajarkan. Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendidik ‘Umar bin Abi Salamah adab makan yang benar. Beliau berkata pada ‘Umar,
يَا غُلاَمُ سَمِّ اللَّهَ ، وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ
“Wahai anak kecil, sebutlah nama Allah (bacalah bismillah) ketika makan. Makanlah dengan tangan kananmu. Makanlah yang ada di dekatmu.” (HR. Bukhari no. 5376 dan Muslim no. 2022)
Bukan hanya shalat dan adab saja yang diajarkan, hendaklah pula anak diajarkan untuk menjauhi perkara haram seperti zina, berjudi, minum minuman keras, berbohong dan perbuatan tercela lainnya.
Memilihkan Lembaga Pendidikan yang Baik
Seandainya orang tua tidak bisa mengajarkannya karena kurang ilmu, sudah sepatutnya anak diajak untuk dididik dan dipilihkan Lembaga Pendidikan yang tepat. Selain di sekolah formal, ada baiknya diberikan tambahan Pendidikan seperti di Taman Pembelajaran Al-Qur’an (TPA) atau sebuah pesantren. Atau yang lebih efektif orang tua bisa memilihkan sekolah yang menerapkan kurikulum terpadu. Terpadu antara pelajaran umum dan pelajaran agama. Salah satu alternatif yang bisa dipilih orang tua adalah Yapidh.
Selain menerapkan kurikulum terpadu, Yapidh juga menerapkan Pendidikan berkelanjutan, dari TK, SD, SMP, SMA, bahkan sampai Sekolah Tinggi.
Insya Allah, mulai tahun pelajaran 2022 – 2023, Yapidh juga membuka jenjang Pra-TK atau yang biasa dikenal dengan Kelompok Bermain (Playgroup). Rencana pembelajaran berlangsung di TKIT Yapidh dengan tingkat usia 3 – 4 tahun. Tentunya, program ini fokus pada pembiasaan anak-anak dalam Pendidikan akidah, bersosialisasi, dan pengembangan minat dan bakat, tanpa mengurangi hak anak-anak, yaitu: bermain.
Semoga Lembaga ini bisa menjadikan anak-anak kita sebagai penyejuk mata orang tuanya. Al-Hasan Al-Bashri berkata,
لَيْسَ شَيْءٌ أَقَرُّ لِعَيْنِ المؤْمِنِ مِنْ أَنْ يَرَى زَوْجَتَهُ وَأَوْلاَدَهُ مُطِيْعِيْنَ للهِ عَزَّ وَجَلَّ
“Tidak ada sesuatu yang lebih menyejukkan mata seorang mukmin selain melihat istri dan keturunannya taat pada Allah ‘azza wa jalla.”